Ogan Ilir,liputanpublik.com – Anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir (OI) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Husnul Anam, mendesak agar pemerintah serta aparat penegak hukum untuk segera melakukan langkah-langkah nyata sebagai upaya mengatasi kelangkaan minyak goreng (migor) di daerah tersebut.
Langkah nyata dimaksud yakni melakukan sidak, baik terhadap toko-toko besar maupun pengepul atau penampung migor yang ada di perkampungan.
“Selain itu, bagaimana upaya pemerintah agar masyarakat ini dapat memenuhi kebutuhan terhadap migor. Karena migor ini adalah kebutuhan primer bagi masyarakat,” katanya, di sela-sela sidang paripurna di Gedung DPRD OI, Selasa (22/02).
Apalagi katanya, Indralaya adalah kota santri yang banyak terdapat pondok pesantren. Artinya, kebutuhan migor jauh lebih besar. Sedangkan minyak goreng dengan harga murah yang mendapatkan subsidi hanya dua liter saja.
“Dengan subsidi hanya dua liter itu tentu tidak akan cukup, sedangkan para santri jumlahnya ratusan, bahkan ribuan. Kalau bisa ada peruntukan khusus untuk pesantren,” terangnya.
Dia juga mendesak, aparat penegak hukum jika memang ada toko atau oknum yang melakukan penimbunan terhadap migor agar dilakukan tindakan refresif atau sanksi tegas untuk memberikan efek jera.
“Kalau terindikasi, lakukan pemanggilan dan diberikan hukuman agar mereka jera. Karena penimbunan ini adalah perbuatan kriminal,” terangnya.
Sebagai anggota dewan Husnul mengaku, siap sedia jika diajak untuk melakukan sidak terutama kepada pedagang rumahan yang melakukan penimbunan migor.
“Saya berharap semua pihak yang terkait baik itu DPRD, polisi, Satpol PP serta pihak terkait lainnya melakukan upaya pemantauan, sidak dan lain sebagainya untuk mengatasi kelangkaan migor Ini,” jelasnya.
Bahkan, katanya migor jenis curah yang biasa dibeli masyarkat menengah kebawah saat ini juga sudah nyaris hilang dari pasaran. Padahal, Indonesia khususnya Sumatera Selatan adalah penghasil terbesar komoditi buah sawit.
“Kita berharap ada solusi terbaik untuk masyarakat secepatnya,” terangnya.
Terpisah Wakil Bupati Ogan Ilir, H Ardani mengatakan, pihaknya sebelumnya telah melakukan operasi pasar guna mengatasi kelangkaan migor tersebut. Hanya saja operasi pasar itu baru dilakukan di Pasar Indralaya saja.
“Terkait usul pak Husnul Anam tadi akan kita tindaklanjuti dan secepatnya dibawa ke meja rapat agar kelangkaan minyak goreng ini dapat segera teratasi,” ungkap Ardani didampingi Wakapolres OI, Kompol Hardiman.
Menurut dia, jika kelangkaan migor ini terus berlanjut, maka tidak tertutup kemungkinan pihaknya akan melakukan sidak langsung ke Lokasi. (ADV)