liputanpublik.com-Polres Bantul, Yogyakarta menduga kecelakaan bus yang menewaskan 13 penumpang di kawasan Bukit Bego, Kedungbueng, Wukirsari, Imogiri, akibat em tak berfungsi baik atau blong.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan sopir sempat memainkan gigi karena rem tak berfungsi optimal.
“Dari keterangan saksi yang ada di dalam bus tersebut menyatakan bahwa terlihat sopir panik sambil memainkan handgripnya sehingga ada indikasi bahwa fungsi pengereman tidak berfungsi atau rem blong sehingga hanya memainkan gigi,” kata Ihsan, Minggu (06/02/2022)
Mulanya, bus tengah melalui jalur bukit hingga tidak kuat menanjak. Beberapa penumpang turun agar bus berjalan perlahan di tanjakan tebing. Penumpang yang sempat turun itu lalu naik lagi ketika bus bisa jalan.
Namun saat berada di turunan, bus melaju turun dan tiba-tiba oleng. Saat itu penumpang melihat sopir seolah panik dan tak bisa mengendalikan bus hingga menabrak tebing.
Ihsan mengatakan jumlah korban yang meninggal dunia ada 13 orang termasuk sopir bus yang berusia 35 tahun. Lalu ada 47 penumpang yang harus dirawat d irumah sakit.
“Rombongan itu adalah family gathering dari salah satu perusahaan di Sukoharjo,” kata Ihsan.
Kepolisian langsung melakukan evakuasi bus yang mengalami kecelakaan. Tindakan cepat dilakukan lantaran posisi yang rawan kecelakaan.
“Saya langsung ke TKP juga memastikan kendaraan malam ini kita evakuasi, karena memang posisinya juga rawan menyebabkan terjadinya laka yang baru sehingga malam ini juga kami evakuasi,” kata Ihsan. (cnn)