New York, liputanpublik.com. Sedikitnya 19 orang, termasuk sembilan anak-anak, tewas setelah kebakaran di gedung apartemen New York.
32 orang lainnya dikirim ke rumah sakit, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis, menurut Walikota New York Eric Adams.
Komisaris pemadam kebakaran Daniel Nigro mengatakan mereka telah menemukan korban di setiap lantai blok 19 lantai itu,
Dia mengatakan kepada NBC News, jumlah korban tewas adalah yang terburuk yang pernah terjadi di New York selama 30 tahun terakhir ini .
Peristiwa terjadi beberapa hari setelah kebakaran apartemen di Philadelphia yang menewaskan 12 orang, 8 anak diantaranya tewas.
Kebakaran hari Minggu (09/01/2022) terjadi di sebuah apartemen yang membentang di lantai dua dan tiga blok apartemen Bronx sekitar pukul 11:00 waktu setempat (16:00 GMT), kata para pejabat setempat.
Sekitar 200 petugas pemadam kebakaran dikirim untuk mengatasi kobaran api, yang diyakini dipicu oleh pemanas listrik yang tidak berfungsi.
Pintu apartemen tempat api mulai dibiarkan terbuka, dan asap kemudian menyebar ke setiap lantai, Komisaris Nigro mengatakan kepada wartawan.
“Anggota menemukan korban di setiap lantai di tangga dan membawa mereka keluar karena serangan jantung dan pernapasan,” katanya.
George King, yang tinggal di dekatnya, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa orang-orang melambai dari jendela saat api mulai membesar.
“Saya melihat asap, banyak orang panik,” katanya. “Anda bisa melihat bahwa tidak ada yang ingin melompat dari gedung.”
Sebanyak 63 orang mengalami luka-luka, termasuk 32 orang dibawa ke rumah sakit. Tiga belas dalam kondisi kritis, Stefan Ringel, penasihat senior walikota, mengatakan kepada kantor berita AP.
“Dampak kebakaran ini akan membawa tingkat penderitaan dan keputusasaan ke kota kami,” kata Adams kepada wartawan. “Jumlah korbannya mengerikan.”
Gubernur New York Kathy Hochul menyebut peristiwa hari Minggu sebagai “malam tragedi”, dan berjanji untuk membuat dana kompensasi bagi para korban.
“Akan ada uang untuk mendapatkan perumahan baru, biaya pemakaman, dan apa pun yang butuhkan karena itulah yang dapat kami lakukan di sini di New York,” kata Hochul.
Daerah Bronx tempat kebakaran terjadi adalah pemukiman bagi populasi imigran Muslim yang besar dan banyak dari mereka yang terkena dampak kebakaran diyakini berasal dari Gambia.
Adams mendesak siapa pun yang terkena dampak kebakaran untuk mencari bantuan dari pihak berwenang, terlepas dari status imigrasi. Dia meyakinkan warga bahwa masalah keimigrasian mereka tidak akan diteruskan ke layanan imigrasi.
Pada saat bicara bersama Mr Adams, Senator AS untuk New York, Chuck Schumer, berjanji untuk memberikan dukungan imigrasi untuk memungkinkan keluarga mereka dapat berkumpul dalam kondisi berduka.(EN/BBC)