JAKARTA, liputanpublik.com- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, koruptor tidak takut dengan hukuman penjara selama keluarganya sejahtera. Hal itu disampaikan Mahfud dalam diskusi virtual Kick Off G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG), Jumat (4/3/2022).
“Yang ditakuti koruptor itu sebenarnya bukan penjara, tapi kemiskinan. Seolah-olah penjara tidak menjadi soal bagi mereka asal dompetnya tebal, anak istri masih hidup enak,” papar Mahfud. Mahfud mengungkapkan, berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) banyak modus pemindahan aset hasil korupsi ke luar negeri. “Aset itu kemudian hanya diambil sesuai kebutuhan komersial pelaku kejahatan pribadi,” kata dia.
Maka untuk memberantas tindak pidana pencucian uang (TPPU) ke luar negeri, Mahfud meminta agar Indonesia membangun kerja sama dengan anggota G20 lain. “Upaya itu diharapkan dapat mendeteksi modus-modus persembunyian aset seperti modus transaksi dagang internasional, modus penyelundupan uang tunai, modus perdagangan saham, dan sebagainya,” sebutnya.
Mahfud memaparkan, nantinya G20 akan membahas banyak hal terkait upaya pemberantasan korupsi seperti, meningkatkan komitmen antar negara guna mengurangi penyuapan, penggelapan dan pemulihan aset. Namun kerja sama tersebut tetap memperhatikan hukum internal masing-masing negara. “Penguatan kerja sama lintas instansi dan lintas negara diharapkan dapat menjangkau tantangan untuk menyelamatkan aset hasil kejahatan secara optimal,” imbuhnya.
Indonesia menjadi tuan rumah atau Presidensi G20 periode 1 yaitu Desember 2021 sampai 39 November 2022. G20 adalah forum kerja sama multilateral antara 19 negara utama dan Uni Eropa. Indonesia adalah satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G20. Para anggota lainnya Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, dan Republik Korea. Lalu Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki dan Uni Eropa(kompas)