Jakarta,liputanpublik.com – DKI Jakarta memasuki masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat Level 2 diiringi pelonggaran kegiatan kian meluas. Salah satui yang sedang dibahas, Pemprov DKI Jakarta akan membolehkan aparat sipil negara atau ASN mudik Lebaran 2022. Namun, ada syarat yang diberlakukan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patra, Kamis (24/03/2022), dalam katerangannya menjelaskan, saat ini DKI sudah memasuki tahapan demi tahapan menuju masa endemi. ASN yang hendak mudik diwajibkan sudah mendapatkan vaksinasi ketiga atau booster.
“Memang sudah dua tahun tidak boleh mudik. Sekalipun sekarang diperkenankan untuk mudik, saya kira protokol kesehatan tetap dijalankan. Tetap memakai masker, juga harus ada vaksinasi selain kedua, juga ketiga,” jelas Ahmad Riza.
Meski peluang mudik ASN dibuka, syarat lain juga berlaku. “Kita lihat lagi perkembangannya, karena masih sebulan lagi. Pemprov DKI masih akan melihat tren kasus. Kita lihat dalam beberapa minggu ini, mudah-mudahan tren kasus terus turun supaya pelonggaran bisa kita buka,” kata dia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, untuk vaksinasi dosis 1 di DKI Jakarta sudah sebanyak 12.452.352 orang atau 123,5 persen. Untuk vaksinasi dosis 2 mencapai 10.524.130 orang atau 104,4 persen. Untuk vaksinasi dosis ketika atau penguat sudah mencapai 2.055.460 orang.
Secara terpisah, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Sastroamidjojo mempertanyakan rencana pemerintah untuk menjadikan vaksin ketiga sebagai syarat perjalanan mudik 2022. Anggara menilai Pemprov DKI Jakarta harus mempercepat vaksinasi booster di Ibu kota.
“Kalau vaksin ketiga menjadi syarat wajib untuk mudik, kami meminta Pemprov DKI mempercepat vaksinasi ketiga. Masalahnya, capaian vaksinasi penguat di Jakarta tergolong rendah, hanya sekitar dua jutaan, tidak sampai 50 persen. Nah ini kan membingungkan, padahal akses vaksin di Jakarta lebih mudah daripada di daerah lain,” ujar dia.
Ia meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai inovasi untuk mendorong vaksinasi penguat. Percepatan vaksin penguat akan mengurangi permasalahan warga yang ingin merayakan Idul Fitri di kampung halaman. Bentuk percepatan itu bisa melalui sosialisasi masif. (Kompas)