Liputan Publik
Berita Editor's Picks Pendidikan

Kader NU OKU Timur Mantapkan Konsolidasi Menuju 1 Abad NU

OKU TIMUR — Menjelang peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 2026, kader-kader Nahdlatul Ulama (NU), alumni dari Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terus memperkuat barisan dan mempererat konsolidasi internal.

Dimotori Kyai Asrori Mustamar, mereka menggelar temu simpul kader se kecamatan Belitang Madang Raya di Masjid Nurul Hidayah, Karang Binangun, (6/10/2026), dihadiri kurang lebih 200 kader simpul kecamatan BMR.

Gerakan konsolidasi ini, kata Kyai Asrori Mustamar, akan digelar di seluruh wilayah kecamatan se OKU Timur, dengan tujuan tidak hanya menjaga soliditas organisasi, tetapi juga untuk menghidupkan kembali semangat pengabdian kader kepada jamaah dan masyarakat luas.

Sejumlah tokoh kunci NU OKU Timur secara aktif terus melakukan kunjungan ke berbagai simpul kader di seluruh kecamatan untuk membangkitkan semangat para ketua angkatan dan penggerak di tingkat bawah.

Hadir dalam temu kader di simpul Belitang Madang Raya, Koordinator PKPNU Sumatera Selatan Drs. M. Syahri, Ketua sekaligus Instruktur PKPNU Sumatera Selatan Kyai Asrori Mustamar, Ketua Lazisnu Kyai Syaiful Anam Yusuf, Ketua sekaligus Instruktur Kader NU Kota Palembang Gus Damas Alhasy, dan tokoh lain serta pejabat kecamatan dan desa.

Instruktur PKPNU Nasional KH. Abdul Karim Mahfud, akrab disapa Gus Karim, hadir sebagai pengisi mauidzoh utama.

Untuk diketahui, hingga kini, di wilayah OKU Timur telah terselenggara 12 angkatan PKPNU yang berhasil melahirkan kurang lebih 3.000 kader penggerak.

Para kader tersebut telah mendapatkan pembekalan ideologis, spiritual, dan sosial yang menjadi modal penting untuk menggerakkan masyarakat dalam bingkai jamaah Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja), baik di bidang pendidikan, amaliyah keagamaan, sosial kemasyarakatan, pertanian, hingga pemberdayaan ekonomi rakyat.

Koordinator Pengkaderan NU OKU Timur, Drs. M. Syahri, menegaskan bahwa setiap alumni PKPNU harus menjaga marwah dan identitas dirinya sebagai kader penggerak.

“Kader tidak boleh menanggalkan jati dirinya sebagai kader NU. Itu komitmen moral dan spiritual yang telah diikrarkan saat baiat PKPNU. Karena menjadi kader NU berarti siap mengabdikan diri untuk umat dan bangsa,” tegasnya saat memberi pengarahannya.

Senada dengan itu, Instruktur PKPNU KH. Asrori Mustamar juga memberikan pesan penting agar seluruh kader tetap berharokah di jalan perjuangan sesuai dengan kapasitas dan lingkungan masing-masing.

Menurutnya, dakwah dan gerakan Aswaja harus terus dihidupkan melalui berbagai wadah seperti majelis taklim, rutinan yasinan, istighotsah, pengajian selapanan, kegiatan sholawatan, dan lain-lain.

KH. Asrori juga memberikan ijazah Istighotsah Hadrotus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari kepada para kader untuk diamalkan secara rutin dalam kegiatan lailatul ijtima’ maupun naharul ijtima’, sebagai bentuk spiritualitas kader yang senantiasa menyambung sanad perjuangan para muassis NU.

Sementara itu, Gus Karim dalam mauidzohnya menegaskan pentingnya menjaga soliditas kader, memperkuat keyakinan, dan terus membentengi umat dari infiltrasi paham radikal yang berpotensi menyesatkan dan memecah belah bangsa.

Gus Karim  juga menyinggung tantangan ekonomi umat, yang dihadapi umat, khususnya warga NU dan meminta agar warga NU tidak hanya kuat dalam spiritualitas tetapi juga berdaya secara ekonomi.

“Saya saat ini tengah berjuang bersama Presiden Prabowo Subianto untuk membangkitkan sistem ekonomi yang berkeadilan dan sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945,” ungkap Gus Karim.

Kita sedang berupaya, lanjut Gus Karim, agar Indonesia terbebas dari cengkeraman oligarki. Ekonomi bangsa ini harus hidup dengan ruh kebersamaan dan kekeluargaan sebagaimana yang dirumuskan para pendiri bangsa, yaitu sistem ekonomi yang menyejahterakan semua anak bangsa, bukan hanya menguntungkan yang kaya dan kuat.

Selanjutnya, sebagai bagian dari rangkaian menuju 1 Abad NU, kader-kader NU OKU Timur berencana menggelar “Temu Kader” dalam dua skala besar, yaitu tingkat kabupaten dan tingkat provinsi Sumatera Selatan.

Temu Kader tingkat Kabupaten OKU Timur akan dilaksanakan pada Oktober 2026, sedangkan tingkat provinsi dijadwalkan pada Januari 2026.

Acara temu kader ini diproyeksikan menjadi momentum konsolidasi terbesar pasca-pandemi dan akan dihadiri ribuan kader dari seluruh penjuru Sumatera Selatan, serta tokoh-tokoh penting NU dari tingkat wilayah dan nasional seperti KH. Mun’im, KH. Adnan, KH. Abdul Karim Mahfudz, dan beberapa kiai lain dari Jakarta.

“Kita ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa kader-kader PKPNU masih sholih, solid, dan militan. Kita siap berharokah, ikut, manut, dan nurut pada dawuh Mbah Hasyim Asy’ari,” tegas panitia Temu Kader.

Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi barometer semangat kebangkitan kader NU di daerah, sekaligus wujud kesetiaan terhadap cita-cita besar jam’iyyah dan jamaah Nahdlatul Ulama dalam menjaga keutuhan bangsa, meneguhkan Islam rahmatan lil ‘alamin, serta melanjutkan perjuangan para ulama pendiri. (GD/LP)

Liputan Terkait