Palembang,liputanpublik.com—Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Haryo Sugiarto S.I.K SH.MH serta Kasatlantas Polrestabes Palembang AKBP YENNi S.I.K SH melalui Kanit AKP AR Sugakum beserta jajaran Den Pom di Pimpin letu CPM Jalaludin, Dishub, Jasaraharja, dan UPTD Kota Palembang melaksanakan penertipan Operasi Terpadu bertempat di jalan KH Wahid Hasyim, pada hari Kamis (27/2/25)
Operasi terpadu ini di dalam rangka melaksanakan antisipasi lakalantas dan memastikan ketaatan pengendara atas kelengkapan surat menyurat dan pelanggaran lalulintas lainnya.
Operasi ini dilaksanakan untuk memastikan keamanan dan ketertiban serta keselamatan masyarakat dalam berlalu lintas, terangnya.
Kanit lantas AR Sugakum menyampaikan “kami hari ini melaksanakan operasi terpadu dan saat operasi masih ditemukan banyak pelanggaran lalu lintas termasuk tidak menggunakan helm dalam berkendaraan,” ungkapnya.
Saat ditanyakan olek awak media liputanpublik.com mengenai SOP tentang papan plang kenapa di letakkan hanya berjarak 1 meter pas depan Polsek seberang ulu satu , kanit lantas AR Sugakum mengatakan papan itu awalan nya memang disini tenyata para pengendara banyak melawan arah ( tepat memang depan sekta 1 meter)
Kejadian bermula pada saat awak media liputan publik hendak mewawancarai, ada satu oknum wartawan mengaku dari wartawan Indosiar bernama dewa menghalangi awak media liputanpublik.com dan menarik secara paksa serta merekam dan mengintimidasi
Awak media liputanpublik.com merasa kaget, ” nanti dulu saya lagi wawancara ( tidak tau maksud nya apa) ujarnya .
Di tempat berbeda wartawan dari korantransaksi setelah melihat vidio serta papan plang razia dan oknum wartawan tersebut “seharusnya tidak boleh menarik secara paksa dan mengintimidasi dan untuk pihak kepolisan apapun alasannya harus melaksanakan tugas sesuai SOP “.tuturnya
Selain itu wartawan korantransaksi biasa di panggil pak naslim mengatakan “Itu Razia apa kok bisa melibatkan pihak Dishub ..( klau Razia Sipil ), itu dilakukan oleh Dinas Perhubungan, terpampang Papan Plang Razian Kendaraan Bak Terbuka, Pik-Up,Taxi, Mobil Truk pengangkut barang,dan Pihak Kepolisian tidak mempunyai kewenangan, untuk ikut – ikutan menyetop dan memeriksa (merazia) kendaraan untuk menilang serta mencari kesempatan untuk cari duit dijalanan atau damai ditempat,dan Oknum wartawan dari TV ikut – ikutan menjadi beking bahkan tidak senang dengan kedatangan wartawan lainya dengan Nada keras mempertanyakan, kau dari mana , mana ID card Mu, surat tugas mu , Hal tersebut bukanlah kewenangan Dia untuk mempertanyakan dan memeriksa Wartawan Lainya “tegas nya
” Kami meminta kepada pimpinan Media televisi, untuk segera menindak anak buahnya yang merasa sok jago itu, dan ikut ikutan mau mengintimidasi wartawan lainya, tutup naslim..(Rc/LP)