Forum Pesantren Sumatera Selatan (FORPESS) akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-8 sebagai realisasi pertanggungjawaban kepengurusan periode 2017-2022 dan memilih Ketua Umum untuk periode 2022-2027. Mubes ini akan digelar di Asrama Haji Kota Palembang, pada 27-28 Desember 2022 dan dihadiri oleh para utusan seluruh pesantren yang ada di Sumatera Selatan.
Menjelang digelarnya agenda tersebut, suasana mulai hangat oleh kemunculan para tokoh yang potensial maju menjadi kandidat Ketua Umum FORPESS. Mereka, sebut saja ada KH. Jamingan (incumbent), KH. Anwar Sodiq, KH. Arwani Arsyad, Ustadz Soni Suharsono, Gus Syarif, KH. Muhsan. Nama-nama mereka terpampang pada polling online yang ditayangkan di website resmi FORPESS.
Di luar nama-nama tersebut, ada nama KH. Muhsin Salim, KH. Syamsudin, dan H. Muhammad Hamdani yang sudah menyatakan siap maju dalam kontestasi Pemilihan Ketua Umum Forpess pada Mubes VIII Forpess di Asrama Haji mendatang.
Yang menarik, ada satu calon yang bernama M. Damas Alhasy, SS. yang maju bukan untuk menjadi Ketua Umum, melainkan untuk menjadi Sekjen. Sosok dengan panggilan akrab Gus Damas ini sengaja maju untuk posisi Sekjen karena ia prihatin divisi kesekretariatan di banyak organisasi, termasuk Forpess, bahkan di pesantren-pesantren masih lemah.
Menurutnya, Sekretaris adalah wajah sebuah organisasi dalam mengelola kantor dan kesekretariatan, terutama dalam hal komunikasi baik langsung maupun melalui surat menyurat. Sekretaris juga bisa dikatakan wajah organisasi dan Ketua Umumnya.
“Di banyak organisasi atau lembaga, rata-rata bidang kesekretariatannya lemah; contoh kecil dalam tulis menulis surat, banyak yang kurang paham tata bahasa, ejaan serta tanda baca yang benar. Meskipun kerja Sekretaris bukan sekedar tulis menulis surat, tetapi urusan tulis menulis ini penting karena ini representasi dari kredibilitas sebuah organisasi,” urai Gus Damas yang juga Ketua Yayasan Ma’had Daarul Mumtaz, Karang Melati, OKU Timur.
Untuk diketahui, Forpess merupakan Forum Pesantren yang anggotanya adalah seluruh pesantren yang ada di wilayah Sumatera Selatan yang jumlahnya mencapai kurang lebih 500 pondok pesantren. Organisasi Forpess hanya ada di Sumatera Selatan dan tidak ada ada di provinsi lain. (gd/LP)