Ogan ilir,liputanpublik.com–Bhabinkamtibmas polsek tanjung batu Aipda. Ardiansyah,. Turun langsung atur lalin, dilokasi jembatan jebol kelurahan payaraman barat yang merupakan Akses jalan alternatif penghubung antar kecamatan dan kabupaten, Kamis (16/01/2025)
Kapolsek tanjung batu Yusri Meriansyah SH,. Melalui Bhabinkamtibmas Aipda. Ardiansyah,.mengatakan pembangunan jembatan penghubung di jalan provinsi antara desa Tebedak dan kelurahan Payaraman kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir mengalami jebol sehingga mengakibatkan akses jalan terputus untuk dilewati kendaraan R4
“Akibat hujan lebat siang malam menyebabkan jembatan jebol yang pengerjaanya belum sampai 8 bulan , sebelum sempat rusak namun sudah diperbaiki namun kini rusak kembali”Ungkap Ardi pada media ini kamis (16/01/2024)
Dilanjutkan Ardi, masyarakat selama ini memanfaatkan jalur alternatif tersebut baik R4 maupun R2 dari kedua arah. Meskipun ada jalur alternatif lain yang melalui jalur desa lubuk bandung namun arah memutar cukup jauh. Namun sekarang sudah mulai di perbaiki oleh dinas PUPR provinsi
“Tidak adanya rambu jalan yg terpasang dilokasi lintasan jembatan yang jebol atau tanda bahaya serta minimnya penerangan jalan dilokasi bisa membahayakan penguna jalan yang masih memaksakan melintas baik R2 dan R4″Tukasnya
Ditambahkan Bhabinkamtibmas polsek tanjung batu, Apabila pengerjaan jembatan tidak lekas dituntaskan dalam waktu dekat dan curah hujan yang tinggi di hulu sungai menyebabkan debit air semakin tinggi bisa membuat putusnya akses jalur alternatif dan warga menjadi terhambat dalam melakukan aktifitas meskipun ada jalur alternatif lainya.
“Hal ini bisa memicu kemarahan warga masyarakat yang berada di kedua arah atas keterlambatan penuntasan pembangunan jembatan dan bisa menyebabkan protes ke Pemborong jembatan maupun ke dinas PUPR terkait”Jelasnya
Lebih lanjut Aipda . Ardiansyah meminta, Kepada dinas terkait Mohon kiranya agar dipasang tanda rambu bahaya dan rambu arah jalur alternatif yang ada guna tidak menghambat aktifitas serta keselamatan penguna jalan dan menekan timbulnya korban material dan korban jiwa selagi perbaikan berlangsung”Pintanya (Ed/LP)